Pondasi

Struktur bagunan rumah satu lantai konstruksinya berbeda dengan bangunan rumah lebih dari satu lantai. Kedalaman galian pondasi untuk rumah satu lantai tentu berbeda dengan kedalaman galian pondasi rumah 2 lantai.

Jangan menganggap sepele atau menganggap remeh pekerjaan pondasi ketika Anda membangun rumah, mulai dari pekerjaan galian sampai pemasangan pondasi harus benar-benar dikerjakan dengan benar. Apabila memiliki gambar konstruksi maka harus mengikuti ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar. Apabila ada RAB-nya maka komposisi adukan harus mengikuti RAB, jangan asal-asalan seperti yang sering terjadi di lapangan.

Pernahkah Anda bertanya kepada tukang bangunan Anda mengenai komposisi adukan pasangan pondasi batu ketika Anda membangun rumah? Kebanyakan tidak. Rata-rata mereka percaya begitu saja kepada tukang bangunan, terlebih lagi kalau membangun rumah tanpa gambar dan RAB.

Untuk adukan pasangan pondasi batu kali pada bangunan rumah 1 semen : 3 pasir (sangat disarankan), atau adukan 1 semen : 4 pasir, dan paling jelek 1 semen : 5 pasir. Lebih dari itu kurang dapat dipertanggung jawabkan, dan tentunya harus menggunakan pasir pasang berkualitas baik (kandungan tanahnya kecil).

Kedalaman galian tanah pondasi batu kali untuk rumah 1 lantai (tanah normal) adalah 80 s/d 100 cm. Sedangkan untuk bangunan 2 lantai minimum 125 cm dan setiap sudut dan pertemuan dinding ditambah pondsi plat beton dengan ukuran plat beton 100 x 100 x 20 cm, banyak orang menyebutnya pondasi cakar ayam.

Beton Sloof

Beton sloof adalah balok beton yang dipasang di atas pondasi batu kali. Ukuran penampang beton sloof bangunan 1 lantai dengan bangunan 2 lantai tentu berbeda. Ketika Anda akan membangun rumah, sebaiknya Anda sebelumnya membuat gambar konstruksi dengan meminta bantuan ahlinya.

Ukuran penampang beton sloof untuk bangunan rumah 1 lantai cukup menggunakan ukuran 12 x 20 cm dengan tulangan utama beton menggunakan minimum besi diameter 10 mm, sedangkan untuk ring menggunakan besi beton diameter 8 mm dengan jarak antar ring 20 cm. Adukan beton minimum menggunakan perbandingan 1 semen : 2 pasir beton : 3 split (koral beton). Pasir beton dan split harus menggunakan yang berkualitas baik.

Untuk bangunan rumah 2 lantai, penampang sloof ukuran 15 x 25 cm, atau lebih, besi beton yang digunakan minimum besi betongunaka diameter 12 mm, atau 16 mm, ring cukup besi beton 8 mm. Adukan beton dengan campuran sama dengan di atas, atau lebih bagus lagi menggunakan adukan ready mix (beton kualitas K-225, K-250, atau K-275).

Tiang Kolom dan Ring Balok Beton

Untuk tiang kolom dan ring balok beton hampir sama menggunakan besi beton seperti di atas. Kusus untuk bangunan 2 lantai, tiang kolom menggunakan besi beton diameter 16 mm (ulir).

Apabila bengunan rumah Anda memiliki konstruksi struktur yang berkualitas, maka untuk bahan material dinding jenis apapun tidak pengaruh, mau bata merah, batako putih, atau hebel.. sama saja, sebab dinding bukan merupakan struktur bangunan.

Kiranya hanya itu yang dapat saya sampaikan mengenai pentingnya struktur bangunan yang baik untuk kekuatan sebuah bangunan gedung khususnya bangunan rumah tinggal baik rumah 1 lantai atau rumah 2 lantai. Semoga bermanfaat.

Ketika merencanakan bangunan rumah, septic tank harus direncanakan dengan benar dan ukurannya harus disesuaikan dengan jumlah penghuni rumah, semakin banyak jumlah penghuni rumah maka ukuran septic tank harus semakin besar, atau membuat lebih dari 1 unit septic tank.

Septic tanak terdiri dari 2 bagian, yaitu bak tampung dan resapan air. Bak tampung harus dibuat agar kedap air yang gunanya untuk menampung limbah kasar dari toilet/wc. Limbah kasar tersebut akan terkumpul dan bercampur air siramanyang kemudian akan dimakan bakteri pembusuk. Ketika wc disiram air, limpahan air permukaan bak tampung akan mengalir melalui saluran pipa PVC ke ruang resapan yang dibuat dengan lapisan batu, krikil dan ijuk. Air dari bak tampung akan terfilter oleh lapisan tersebut dan akan meresap ke dalam tanah tanpa membawa limbah kasar.

Inilah Contoh Gambar Septic Tank ukuran 2×1,50×1,50 m + Rembesan

Perkiraan biaya untuk membuat 1 Unit Septic Tank, Ukuran : 2×1,50×1,50 m + Rembesan ( Th 2014)

• 4,50 M3 Galian tanah  x Rp. 26. 00 = Rp. 117.00
• 0,21 M3 Pasir urug x Rp. 717.000  – Rp. 1.613.250
• 2,25 M3 Lantai kerja x Rp. 717.000 = Rp.1,613.250
• 15,00 M2 Pasangan bata merah (adk 1pc : 3ps)  x Rp. 220.000  = Rp. 3.300.000
• 0,30 M3 Pelat beton K-225  x Rp. 6.438.000 =Rp.1.931.400
• 15,00 M2 Plesteran (adk 1pc : 3ps) x Rp.  41.000  =Rp. 615.000
• 5,40  M Pipa PVC 4″ jenis AW x Rp. 256.000 =Rp. 1.382.400
• 5,00 M Pipa GIP 1 1/2″ x Rp. 46.000 = Rp. 230.000
• 4,00 M3 Galian tanah untuk rembesan x Rp. 20.000.00 = Rp.80.000
• 6,00  Kg Pasangan  ijuk  x Rp.25.000 = Rp. 150.000
• 1,00 M3 Urugan kerikil 3/5  x Rp. 205.000  = Rp. 205.000
• 9,00 M Pipa PVC 4″ berlubang jenis AW x Rp. 37.000 = Rp.  333.000
• 1,50 M3 Urugan dan perataan tanah x Rp. 35.000 = Rp. 52.500

Jumlah                           = Rp. 10.047.000

Itulah contoh gambar dan perhitungan biaya pembuatan Septic Tank untuk rumah tinggal dengan menggunakan pasangan dan adukan semen.  Tapi sekarang sebenarnya sudah ada Septic Tank modern, kalau Anda tidak ingin repot bisa menggunakan Septic Tank Biotech yang sudah banyak dijual di toko bahan bangunan. Namun perlu dipertimbangkan keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Semoga apa yang telah saya sampaikan ada gunanya dan bermanfaat bagi Anda!

Beton Kolom

Beton kolom adalah balok beton bertulang yang berdiri tegak 90° pada setiap pertemuan dan sudut pasangan dinding (bata merah/batako/hebel). Ukuran penampang beton kolom mengikuti ketebalan bahan dinding yang digunakan. Misalnya bahan dinding yang digunakan adalah bata merah (lebar 10 cm). Maka ukuran penampang beton kolom = 10 x 15 cm, atau 10 x 20 cm. Tulang utama sebuah beton kolom untuk rumah 1 lantai bisa menggunakan 4 bh besi beton  berdiaeter  10 s/d 12 mm.  Ukuran besi ring atau sengkang dengan besi diameter 6 mm s/d  8 mm dengan jarak antara sengkang 15 s/d 20 cm. Semakin besar diameter besi dan semakin kecil jarak sengkang, maka beton kolom akan semakin kuat dan kokoh.

Fungsi kolom adalah memikul beban bangunan yang ada di atasnya. Jika sebuah rumah 1 lantai yang memiliki 3o tiang beton kolom, maka secara bersama-sama memikul beban atap. Semakin berat beban atap maka semakin berat tugas beton kolom memikul beban tersebut. Oleh karena itu ketika kita akan membangun sebuah rumah harus mempertimbangkan jenis tutup atap yang akan digunakan. Jika kita akan menggunakan tutup atap dengan genting beton atau genting keramik dengan rangka atap kayu kelas 1 (berat), maka konstruksi kolom harus benar-benar sesuai. Adukan beton kolom  menggunakan adukan beton mutu K-175 atau K-225. Adukan K-175 dengan campuran 1 semen :  2 pasir : 3 koral beton uk.2/3 cm. Sedangkan K-225 bisa dilihat pada artikel mengenal kualitas beton mutu K-225 dan K-275.

Beton Sloof

Beton sloof adalah balok beton bertulang yang dipasang seaca horizontal tepat di atas pondasi batu kali/batu belah. Ukuran penampang beton sloof rumah 1 lantai menggunakan ukuran 15 x 20 cm. Untuk ukuran diameter besi beton  tumang utama, sedangkan jarak sengkang 20 s/d 25 cm.  Adukan yang digunakan sama dengan adukan beton kolom.

Fungsi beton sloof adalah menerima  beban yang dipikul oleh setiap kolom + beban dinding kemudian dan membagikan beban tersebut secara merata ke permukaan pondasi. Seluruh beban dipikul oleh pondasi. Itulah sebabnya mengapa pondasi batu kali dibuat melebar ke bawah, tujuannya agar pondasi tidak amblas ke tanah.

Ring Balk Beton

Ring balk beton bertulang adalah balok beton yang dipasang di bagian atas pasangan dinding. Ukuran penampang ring balk untuk rumah 1 lantai mengikuti ukuran bahan dinding seperti beton kolom. Apabila menggunakab batu bata merah, ukuran ring balk = 10 x 20 cm, atau 10 x 15 cm, bias disesuaikan dengan jenis  bahan tutup dan rangka atap, tapi jangan kurang dari 10 x 15 cm. Ukuran besi tulangan dan adukan beton sama dengan beton kolom dan sloof.

Fungsi ring balk beton adalah meratakan tumpuan beban rangka dan tutup atap dan meneruskannya ke setiap ujung beton kolom. Selain fung si tersebut, juga bersama-sama dengan beton kolom dan sloof mengikak pasangan dinding.

Itulah penjelasan singkat mengenai  beton kolom, sloof, dan ring balk pada bangunan rumah 1 lantai. Perlu saya ulas sedikit, untuk bangunan rumah 2 lantai tentu berbeda, termasuk ukuran dan kedalaman pondasinya. Semoga apa yang saya sampaikan di atas ada manfaatnya dan menambah sedikit pengetahuan tentang konstruksi beton untuk bangunan rumah.

Referensi : attahiyat.blogspot.com dan struktur-rumah.com

Yang termasuk pekerjaan struktur dalam bangunan rumah tinggal adalah sebagai berikut :

1. Pondasi
2. Beton Kolom
3. Beton Sloof (tiang)
4. Ring Balok (balok di atas tembok)
Pondasi

Pondasi merupakan struktur yang sangat menentukan kekuatan dan kekokohan sebuah rumah. Pondasi berfungsi memikul seluruh beban rumah mulai dari beban dinding, plapond, atap, atau bangunan di atasnya  jika bangunan  berlantai 2 atau lebih.

Pondasi rumah umumnya menggunakan pasangan batu belah dengan perekat adukan semen dan pasir. Untuk bangunan rumah 2 lantai, pasangan pondasi batu kali perlu dibantu dengan pondasi plat beton pada setiap pojok atau pertemuan tembok (persis di bawah kolom). Pondasi plat beton bias disebut orang “Pondasi cakar Ayam”.

Perbandingan semen pasir pada adukan perekat pasangan pondasi batu kali mulai dari adukan 1 semen : 3 pasir,  1semen : 4 pasir, dan paling rendah 1 semen : 5 pasir. Pasir yang digunakan haruslah pasir pasang yang berkualitas dengan  kandungan tanah yang sangat kecil. Batu pondasi yang digunakan sebaiknya batu belah berkualitas, sebab kalau bukan batu belah biasanya permukaannya tdak bagus terlapisi tanah yang mengeras sehingga kurang bersenyawa dengan perekat adukan.

Beton Kolom

Beton kolom, adalah balok beton yang dipasang berdiri tegak pada setiap pojokan dan pertemuan dinding. Beton kolom berfungsi sebagai tiang rumah, yang bertugas memikul beban yang ada di atasnya. Selain memikul beban, kolom berfungsi mengikat pasangan dinding. Konstruksi beton kolom harus dibuat dengan benar dengan tulangan yang sesuai. Untuk rumah 1 lantai standard tulangan utama cukup menggunakan besi beton diameter  4 x  besi beton diameter 10 mm, ring 8 mm dengan jarak antar ring 15 – 20 cm. Ukuran penampang beton kolom untuk rumah 1 lantai mengikuti ketebalan bahan dinding yang akan dipasang.  Ukuran 10 x 20 cm misalnya untuk dinding bata merah, adukan beton sebaiknya menggunakan beton mutu K-225, K-250, atau K-275.

Beton Sloof

Beton sloof adalah balok beton yang dipasang tepat di atas pondasi batu kali.  Beton sloof berfungsi mengikat dan memperkuat pondasi, dinding bagian bawah, sehingga apabila terjadi pergerakan tanah yang mengakibatkan pecahnya pondasi.. dinding akan terlindungi oleh beton sloof. Ukuran penampang beton sloof  15 x 20 cm dengan tulangan utama 6 besi diameter 10 mm dan ring diameter 8 mm dengan jarak 15 cm antar ring, adukan beton sebaiknya menggunakan beton mutu K-225, K-250, atau K-275.

Ring Balok

Ring Balok adalah balok beton yang dipasang persis di atas pasangan dinding. Balok beton tersebut berfungsi mengikat dinding bagian atas, membagi rata beban yang dipikulnya ke setiap ujung beton kolom. Oleh karena itu ukuran penampang balok beton jangan dibuat pesegi, sebab apabila ukuran penampang balok dibuat persegi, fungsi membagi bebannya akan berkurang, sehingga dinding akan terkena beban tumpuan titik tertentu. Ukuran penampang beton sloof  10 x 20 cm dengan tulangan utama 4 besi diameter 10 mm dan ring diameter 8 mm dengan jarak 15 cm antar ring, adukan beton sebaiknya menggunakan beton mutu K-225, K-250, atau K-275.

Itulah selintas pengetahuan tentang mengenal pekerjaan struktur pada bangunan rumah,  fungsi dan kegunaan, serta bahan material yang digunakan. Semoga dengan uraian yang singkat tersebut dapat menambah pengetahuan Anda, sehingga ketika akan membangun sebuah rumah dapat memperhatikan bagian-bagian penting tersebut.

Itulah analisa harga satuan pekerjaan beton (AHS-SNI) tahun 2014. Semoga dapat membantu Anda.

Sumber: AHS-SNI Kab. Bogor tahun 2014.

Gambar Pondasi Batu Kali

Pondasi merupakan komponen yang sangat penting pada setiap bangunan apa saja termasuk bangunan rumah. Konstruksi pondasi yang kokoh akan membuat sebuah bangunan berdiri tegak, kokoh dan kuat apabila terjadi pergerakan tanah atau gangguan alam dalam batas tertentu.

Oleh karena itu kita kalau merencanakan membangun sebuah rumah jangan menganggap remeh pekerjaan pondasi. Jangan merasa bahwa pondasi tidak terlihat oleh mata karena terkubur tanah, sehingga membuat pondasi asal-asalan.

Konstruksi pondasi untuk bangunan gedung rumah tinggal pada umumnya menggunakan pasangan batu belah atau batu kali dengan kedalaman tertentu tergantung jenis tanahnya. Untuk jenis tanah yang stabil dan berbatu kedalaman pondasi untuk rumah 1 lantai minimum 80 cm tidak perlu pondasi plat beton (cakar ayam) pada setiap sudut dan pertemuan dinding. Sedangkan kalau untuk bangunan rumah 2 lantai kedalaman pondasi minimum 120 cm dan setiap sudut dan pertemuan tembok atau bawah kolom perlu dipasang pondasi plat beton bertulang tebal 20 cm.

Tahapan pembuatan pondasi batu kali

1. membuat galian pondasi sesuai ukuran lebar dan dalam pondasi.
2. memadatkan dasar galian pondasi menggunakan alat pemadat tanah manual atau hand stampler.
3. memasang pasir urug setebal 5 cm dan dipadatkan
4. memasang pasangan batu kosong dengan ketebalan 20 cm, dan sebaiknya menggunakan ukuran batu yang sesuai, dan dipadatkan. Pemasangan batu kosong (tanpa adukan) harus rapat dan kalau menggunakan batu belah, posisi peletakan batu hatus miring/berdiri.
5. memasang pondasi batu dengan dengan adukan 1pc : 3 pasir, atau 1pc: 4 pasir, atau paling rendah 1pc:5 pasir. Gunakan pasir pasang yang berkualitas baik (kasar tanahnya <5%).
6. mengurug lubang galian pada samping kanan dan kiri pondasi dengan tanah dan dipadatkan. Pengurugan tanah dilakukan setelah pasangan pondasi keras dan sudah dirapikan.

Dalam memasang pekerjaan pondasi batu belah tersebut harus dilakukan dengan baik, jangan sampai banyak rongga dalam pasangan. Lubang/rongga pasangan pada sisi kanan dan kiri pasangan pondasi harus ditutup rapat oleh adukan jangan sampai ada celah-celah yang kemungkinan akan dimasuki dan dijadikan sarang rayap. Kalau cukup biaya sebaiknya permukaan batu kanan dan kiri pondasi ditutup adukan.

Itulah sedikit pengenalan tentang pondasi bangunan rumah tinggal yang barangkali ada gunanya serta manfaatnya bagi Anda. Apabila anda belum tahu cara menghitung anggaran biaya membuat pondasi, inilah cara menghitung biaya pekerjaan pondasi.

Sampai sekarang walaupun bantunan rumah tembok, masih banyak juga yang menggunakan kaso dan reng  bambu. Kekuatan rangka atap bambu pada rumah-rumah di pedesaan umurnya bisa mencapai di atas 20 tahun.

Agar kaso dan reng bambu bisa bertahan puluhan tahun caranya sebagai berikut:

1. Bambu yang digunakan harus benar-benar tua.
2. Direndam di dalam lumpur kolam atau sawah minimum 1 tahun.

Reng bambu harus dibuat (diiris-iris) sebelum direndam lumpur. Setelah cukup 1 tahun bambu diangkat dari lumpur, dibersihkan/disiram air, dan kemudian diangin-anginkan sampai kering. Warna bambu berubah menjadi kehitaman. Bambu yang sudah melalui proses perendaman seperti itu apabila sudah terpasang  sebagai rangka atap, makin lama akan semakin kering dan semakin keras, serta tidak akan dimakan hama bubuk.

Agar permukaan genting hasilnya rata dan lurus,  biasanya tukang kayu kampung sudah sangat familiar cara dan teknik mengerjakannya, diantaranya dengan cara mengganjal bambu yang ukuran diameternya lebih kecil dengan belahan kayu atau bambu pada balok kayu penyangga kaso.

Penggunaan bambu untuk kaso dan reng tanpa direndam, kekuatannya tidak akan lama sebab akan diserang bubuk. Bambu-bambu yang dijual di material (di kota), itu kebanyakan bambu yang belum cukup tua dan tidak akan tahan lama. Lihat di kota, bangunan rumah makan sunda yang menggunakan saung-saung bambu, mulai dari tiang sampai rangka atap semuanya menggunakan bambu.

Ukuran bak penampung harus cukup, agar tahan bertahun-tahun yang dilengkapi lubang untuk pengurasan apabila endapan kotoran sudah maksimal.

Ukuran Bak penampung :

• Kedalamam  : 150 cm
• panjang dan lebar permukaan 100 x 150 cm ukuran bersih — > semakin banyak jumlah penghuni rumah dan jumlah wc, ukuran harus semakin besar.

Ukuran Resapan :

• kedalamam : 80 s/d 100 cm
• panjang dan lebar permukaan : 100 x 200 cm —> ukuran diperluas sesuai ukuran bak penampung.

Konstruksi Bak penampung :

Model 1 (murah) :

• Pondasi :  batu kali (tebal 20 cm)
• Lantai : beton  bertulang  dengan campuran adukan : 1 pc : 1,5 psr : 2,5 split tebal 10 cm
• Dinding : bata merah atau batako press beton, menggunakan sloof, kolom dan ring balok, diplester kedap air min 2 cm dan acian 3 mm.
• Tutup bak : beton bertulang dilengkapi lubang sedot wc dan ventilasi udara.

Model 2 (mahal) :

• Pondasi : batu kali
• Lainnya : beton bertulang.

Itulah cara membuat septick tank yang baik agar memiliki daya tampung yang cukup memadai. Septick tank yang baik memiliki bak tampung yang kedap air dan berukuran cukup sehingga tidak sering disedot. Permukaan air bak tampung harus jauh lebih rendah dari pipa pembuangan tinja dari wc. Pemasangan pipa saluran tinja harus memiliki kemiringan yang cukup, sehingga air bersama kotoran akan cepat mengalir ke bak tampung. Pemasangan pipa yang kemiringannya kurang akan mengakibatkan pipa tersumbat, dan pengguna mengira wc penuh.

Rumah adalah tempat bernaung yang seyogianya kokoh, kuat, dan aman dari bahaya gangguan alam yang sewaktu-waktu terjadi, seperti angin, gempa, pergeseran tanah dan sebagainya. Kali ini saya akan berbagi tentang cara membuat adukan semen yang berkualitas untuk bangunan rumah, agar rumah yang kita aman, kokoh dan kuat. Adukan semen dalam bangunan  rumah kita merupakan komponen yang paling dominan dan sangat menentukan kokoh dan kuatnya bangunan rumah kita.

Pemilik bangunan-bangunan kecil seperti rumah tinggal, ketika sedang dibangun/direnovasi harus memperhatikan penggunaan adukan semen, baik untuk beton, pasangan batu/bata, atau untuk plesteran tembok. Proses pengerjaan adukan semen untuk bangunan-bangunan kecil hampir 100% dengan cara manual (sitemix), oleh karena itu dalam pelaksanaannya harus benar-benar dilaksanakan dengan benar dan mengikuti ketentuan standard konstruksi. Berbeda dengan proses pengerjaan proyek-proyek bangunan-bangunan besar hampir seluruh proses pembuatan adukan tidak lagi dengan cara manual, misalnya adukan beton menggunakan adukan beton jadi (readymix), adukan untuk plesteran menggunakan mesin beton molen atau plesteran jadi (semen mortar), dan untuk pasangan batu menggunakan mesin beton molen. Jadi untuk kekhawatiran bangunan-bangunan besar tidak diragukan, dan pengawasannyapun cukup ketat oleh tenaga ahli.

Saya di sini hanya akan menyoroti penggunaan adukan semen di rumah-rumah sederhana yang sering kita temukan di lingkungan perumahan ketika membangun atau merenovasi rumah. Mengingat tidak semua pemilik rumah mengerti hal tersebut, maka persoalan kualitas adukan semen kadang-kadang kurang diperhatikan ketika proses pengerjaannya oleh tukang bangunan. Segalanya diserahkan dan dipercayakan penuh kepada tukang bangunan.

Tetapi setelah bangunan selesai, misalkan terjadi hal-hal seperti : jika ada orang berjalan di lantai 2 rumah terdengar suara suara kaki dan bahkan lantai bergetar,  itu tandanya kualitas beton plat lantai rumah tersebut ada masalah. Lantai beton yang baik tidak boleh terdengar suara jika ada orang berjalan, apalagi bergetar. Masalah lain misalnya, acian tembok terkelupas dari plesteran, kemudian tembok banyak yang retak dll. Itu semua merupakan bukti nyata rendahnya kualitas dan mutu pekerjaan yang diakibatkan oleh rendahnya kualitas adukan semen yang digunakan.

Rendahnya kualitas adukan semen baik adukan beton, adukan pasangan, dan adukan untuk plesteran tembok, diantaranya disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut :

• Acian terkelupas dari plesteran : adukan plesteran kurang semen atau pasir yang digunakan berkualitas sangat rendah banyak mengandung tanah.
• Beton tidak mau keras : kurang semen, kualitas pasir beton dan split rendah banyak mengandung tanah, pasir pasang digunakan untuk adukan beton.
• Plat lantai bunyi dan bergetar : penulangan lantai satu lapis, ukuran besi tulangan tidak sesuai, komposisi adukan tidak benar.
• Tembok banyak retak rambut : kualitas plesteran tidak baik akibat pasir yang banyak mengendung tanah, adukan kurang semen.

Jadi,  yang sangat menentukan kualitas adukan adalah :

1. Perbandingan campuran yang benar : (1) beton = 1pc : 2 pasir : 3 split; (2) Adukan pasangan dan plesteran : 1 pc : 5 pasir.
2. Kualitas pasir : pasir beton maupun pasir pasang yang berkualitas adalah yang sedikit kadar lumpur/tanah.
3. Kualitas split : split yang baik adalah dari bahan batu yang keras, tidak mengandung batu cadas/lunak.

Agar kualitas bangunan rumah Anda bermutu baik sesuai standard konstruksi, maka ketika Anda mempercayakan pekerjaan kepada tukang bangunan.. jangan sungkan-sungkan mengistruksikan agar dalam membuat komposisi adukan semen agar dilaksanakan sesuai dengan ketentuan standard konstruksi, dan menggunakan pasir dan split yang berkualitas baik. Itulah seputar adukan semen yang berkualitas atau bermutu baik sesuai standard konstruksi, semoga ada manfaatnya bagi Anda yang memerlukan.