Tips – Desain Rumah Sederhana http://www.desainrumahsederhana.com Info seputar dunia properti, gambar desain rumah, aksesoris, rab dan bahan bangunan Sat, 25 Nov 2017 06:44:43 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=4.9.6 Finishing Cat Kusen, Pintu, Jendela Kayu dengan Kuas http://www.desainrumahsederhana.com/finishing-cat-kusen-pintu-jendela-kayu-dengan-kuas/ Sat, 08 Nov 2014 01:03:44 +0000 http://www.desainrumahsederhana.com/?p=2607 cara mengecat finishing kayuFinishing Cat Kusen – Agar hasilnya memuaskan, untuk mengerjakam finishing kusen, pintu, jendela kayu dengan bahan cat kayu menggunakan kuas, perlu dilakukan dengan cara-cara yang benar. Kesalahan dalam melakukan pekerjaan ini akan mengakibatkan hasil pengecatan tidak rata, tidak rapi, pori-pori kayu masih terlihat, dan dalam jangka waktu tertentu cat akan retak-retak dan mengelupas.

Pekerjaan finishing cat kusen, pintu dan jendela kayu yang akan dibahas di sini adalah pengecatan bidang kayu baru (bukan cat ulang). Untuk pekerjaan finishing  kayu memerlukan peralatan kerja dan bahan sebagai berikut :

Peralatan kerja :

  1. Kuas cat 1 inchi, 2 inchi, dan 3 inchi : Kuas kayu yang kecil berguna untuk bidang cat yang kecil seperti pinggiran kaca jendela dan lis. Kuas yang berukuran 3 inchi untuk mengecat bidang yang lebar, seperti daun pintu. Kuas ukuran 2 inhi untuk mengecat bidang kusen.
  2. Kapek kayu 1 inchi, 2 inchi, dan 3 inchi gunanya untuk meratakan plamur ke permukaan kayu. Ukuran kapek kayu yang berbeda dimaksudkan sama seperti penggunaan kuas.

Bahan Material:

  1. Amplas kayu ukuran paling halus dan sedang;
  2. Plamur kayu yang berkualitas;
  3. Cat dasar kayu yang berkualitas;
  4. Cat finishing yang berkualitas;
  5. Thinner pengencer cat.

Langkah-langkah mengerjakan:

  1. Bersihkan bidang yang akan dicat dari kotoran yang menempel, biasanya bekas adukan semen ketika tukang batu mengerjakan pekerjaan plesteran dan acian dinding. Gunakan kapek kayu, dan haluskan dengan amplas ukuran sedang.
  2. Bersihkan permukaan kayu dari debu bekas amplas menggunakan kain ball politur (kain limbah kaos).
  3. Lakukan pengecatan dengan cat dasar kayu yang diencerkan dengan thinner. Cat dasar gunanya untuk melapisi permukaan kayu agar plamur kayu menempel dengan baik dan menyatu, sehingga dalam waktu yang lama cat finishing tidak retak dan mengelupas. Kayu yang akan dicat harus benar-benar kering (kayu oven). Kayu yang kurang kering hasil pengecatannya kurang baik, dan pada jangka waktu tertentu akan retak-retak dan keriput.
  4. Menutup cat dasar dengan plamur kayu. Kerjakan pekerjaan plamur kayu dengan teliti dan rapi agar permukaannya benar-benar rata dan menutup pori-pori kayu. Menegerjakan pekerjaan ini setelah cat dasar minimum 2 hari.
  5. Permukaan kayu yang sudah diplamur, kemudian diamplas dengan amplas ukuran sedang. Pekerjaan ini dilakukan setelah lapisan plamur kayu benar-benar kering (2 hari). Apabila masih ada yang terlewat (pori-pori kayu masih terlihat), lakukan plamur ulang.
  6. Setelah lapisan plamur sudah diamplas, benar-benar halus dan rata, tidak ada yang terlewat, lakukan pengecatan masih menggunakan cat dasar yang diencerkan dengan thinner (lebih encer dari campuran no. 1).
  7. Pengecatan dengan cat finishing (3 x), atau 3 lapis. Lakukan setelah cat dasar benar-benar kering. Setiap lapisan dicat dengan cat yang dicampur thinner sehingga cat tidak mengenental. Setelah bebarapa saat cat di dalam kaleng akan mengental, lakukan pengenceran ulang dengan thinner seukupnya,  jangan terlalu encer dan jangan terlalu kental.

Penggunaan bahan-bahan cat yang kurang berkualitas akan mengakibatkan daya tahan cat tidak lama, cepat memudar, retak-retak dan kusam. Itulah cara mengerjakan finishing cat kusen, pintu dan jendela menggunakan cat dengan kuas. [Sumber: pengalaman lapang]

]]>
Cara Menentukan Ukuran AC Split Sesuai Ukuran Ruangan http://www.desainrumahsederhana.com/cara-menentukan-ukuran-ac-split-sesuai-ukuran-ruangan/ Tue, 14 Oct 2014 23:04:16 +0000 http://www.desainrumahsederhana.com/?p=2304 cara menetukan ukuran ac splitDengan mempertimbangkan kondisi suhu di rumah Anda yang mengharuskan untuk menggunakan AC Split, sehingga pada saat ini Anda sedang merencanakan untuk membeli beberapa unit AC Split untuk dipasang pada beberapa ruangan.

Setiap ruangan memiliki ukuran yang berbeda, tentunya memerlukan AC Split dengan ukuran/kapasitas yang berbeda pula. Penggunaan AC harus sesuai dan tepat dengan ukuran ruangan, sebab kalau tidak..maka penggunaan AC tidak akan efektif /efisien yang mengakibatkan pemborosan tenaga listrik. Oleh karena itu sebelum Anda pergi ke Toko Elektronik harus menghitung ukuran AC yang tepat untuk setiap ruangan.

Ukuran AC Split yang kita kenal sebagai orang awam adalah ½ PK, ¾ PK, 1 PK, 1½ PK, dan 2 PK. Untuk menentukan ukura AC yang akan dibeli ada cara/rumus untuk menghitungnya, yaitu:  Kebutuhan BTU = (L x W x H x I x E) / 60
L = Ukuran Panjang Ruangan (satuan feet)
W = Ukuran Lebar Ruangan (satuan feet)
I = Nilainya=10 feet apabila ruangan berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan ruang lain; Nilainya=18 jika ruangan berada di lantai atas
H = Tinggi Ruangan  (satuan feet)
E = Nilainya=16 feet bila dinding yang paling panjang menghadap ke arah utara; nilainya=17 feet bila ruangan menghadap ke arah timur; Nilainya=18 feet apabila  ruangan menghadap ke arah selatan; dan nilainya= 20 feet bila ruangan/jendela menghadap ke arah.
BTU singkatan dari British Thermal Unit merupakan satuan energi yang digunakan di Amerika Serikat yang biasanya di definisikan per jam, menjadi satuan BTU/hour.
1 Meter  = 3,28 Feet

BTU AC Split berdasarkan Ukuran PK

  • AC ½ PK = ± 5.000 BTU/h
  • AC ¾ PK = ± 7.000 BTU/h
  • AC 1 PK = ± 9.000 BTU/h
  • AC 1½ PK = ±12.000 BTU/h
  • AC 2 PK = ±18.000 BTU/h

Contoh: Misal, Anda akan memasang AC Split pada ruang tidur dengan ukuran  5 x 5 m atau 16 feet x 16 feet, tinggi ruangan 3 m=10 feet, berhimpit dg ruangan lain, dinding panjang menghadap ke timur. Dengan data tersebut maka kebutuhan BTU = (16 x 16 x 10 x 10 x 17) / 60 = 7.253 BTU. Angka 7.253 berdekatan dengan angka 7.000 (AC ¾ PK). Jadi untuk kamar tidur Anda yang berukuran 5 x 5 meter cukup dengan menggunakan AC Split ukuran ¾ PK. Mudah bukan?

Dengan terlebih dahulu menghitung ukuran AC Split yang diperlukan, maka tidak akan terjadi kesalahan, sehingga AC Split Anda akan bekerja efektif dan efisien dan tidak terjadi pemborosan listrik akibat kesalahan membeli.
Sumber : purbakuncara.com

]]>
Persyaratan Membuat Surat Ijin Mendirikan Bangunan – IMB http://www.desainrumahsederhana.com/persyaratan-membuat-surat-ijun-mendirikan-bangunan-imb/ Tue, 02 Sep 2014 03:15:29 +0000 http://www.desainrumahsederhana.com/?p=1948 Membuat Surat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) merupakan peraturan pemerintah di setiap Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia. Siapapun yang akan mendirikan bangunan, baik perseorangan, organisasi, instansi, atau perusahaan yang akan mendirikan bangunan wajib mengajukan permohonan ijin mendirikan bangunan.

Permohonan IMB ditujukan kepada Bupati/Walikota c/q Kepala Dinas Tata Kota dan Tata Bangunan Kota dengan mengisi formulir yang telah disediakan dengan melengkapi persyaratan. Persyaratan yang harus dilengkapi dapat Anda lihat pada tabel sebagai berikut:

persyaratan membuat surat ijin mendirikan bangunan (IMB)

Itulah persyaratan yang harus dilengkapi ketika akan mengajukan permohonan membuat Surat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Semoga bermanfaat. [Sumber : www.perijinan.bantulkab.go.id]

]]>
Tips Membangun Rumah dengan Sistem Kerja Harian http://www.desainrumahsederhana.com/tips-membangun-rumah-dengan-sistem-kerja-harian/ Fri, 18 Jul 2014 16:04:20 +0000 http://www.desainrumahsederhana.com/?p=1810 tips cara membangun rumahMasyarakat kita baik di kota atau di pedesaan dalam pelaksanaan membangun rumah sendiri pada umumnya menggunakan sistem kerja harian. Walaupun ada yang menggunakan sistem kerja borongan, baik hanya borongan upah maupun borongan upah+bahan hanya sebagian kecil saja.

Membangun rumah dengan sistem kerja harian orang awam umumnya menilai sangat kecil terjadi resiko kerugian. Penilaian seperti itu sebenarnya harus sudah mulai dirubah, sebab pandangan tersebut hanya melihat dari sisi penyimpangan yang biasa dilakukan oleh oknum pemborong yang kurang bertanggung jawab, diantaranya meninggalkan pekerjaan sebelum selesai.

Padahal kalau kita cermati bahwa dengan sistem kerja harian kalau kurang bisa memenej tenaga kerja, akan terjadi banyak penyimpangan yang tanpa kita sadari. Biasanya dalam melaksanakan pembangunan rumah dengan sistem harian, kebanyakan orang percaya begitu saja kepada tukang yang dipekerjakannya,  dan jarang sekali menggunakan orang ahli yang ditugaskan untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan. Sehingga akibatnya terjadi penyimpangan-penyimpangan.

Penyimpangan yang dimaksud adalah, dimana hasil kerja pekerja bangunan tidak optimal, volume kerja yang dihasilkan dibawah standard, dan kualitas pekerjaan tidak sesuai dengan yang seharusnya, kerapian, ketepatan ukuran, komposisi campuran adukan semen pasir tanpa ukuran (kira-kira).

 

Penyimpangan Hasil kerja

Setiap volume pekerjaan yang dikerjakan oleh sejumlah tukang + pekerja ada standardnya. Hal tersebut bisa Anda lihat pada analisa harga satuan AHS-SNI, sebagai contoh: untuk mengerjakan pasangan 1 m2 pasangan bata merah  1/2 bata dengan adukan 1pc:4pasir diperlukan 0,1 tukang batu dan 0,3 pekerja. Dari patokan AHS tersebut kita bisa menghitung standard bahwa 1 tukang batu + 3 orang pekerja per hari minimum harus harus mempu mengerjakan 10 m2 pasangan bata merah 1/2 bata. Kalau kurang dari 10 m2 maka kinerja tukang batu + pekerja sangat rendah.

Evaluasi kinerja pekerjaan-pekerjaan lainnya bisa kita lakukan dengan berpedoman pada AHS-SNI.  Bila perlu AHS-SNI, Anda bisa copy paste di sini..

 

Penyimpangan Kualitas Hasil Kerja

Campuran Adukan: Komposisi adukan pasir-semen tidak sesuai aturan, biasanya pekerja malas untuk menggunakan takaran, seperti adukan untuk pasangan, plesteran, dan adukan beton. Adukan tanpa takaran bisa berlebihan atau kekurangan semen. Kalau berlebihan biaya akan membengkak, dan kalau kekurangan maka kualitas bangunan akan buruk.

Kerapian : plesteran, acian, sudut-sudut tembok/tiang/profil tidak rapi, dinding bergelombang/tidak rata, pasangan tembok tidak tegak 90 derajat, pasangan kusen tidak waterpas, lantai dan plapond tidak siku, dll.

Apabila penyimpangan-penyimpangan tersebut terjadi, maka pemilik rumah akan rugi dan akan kecewa setelah bangunan selesai.

Untuk mengatasi hal tesebut caranya Anda harus mampu mengawasi pelaksanaan pekerjaan, jangan dilos atau dibiarkan begitu saja. Pengawasan bisa dilakukan sendiri atau menugaskan seorang yang mampu melaksanakan tugas pengawasan tersebut.

]]>
Cara Menilai Hasil Kerja Pekerja Bangunan sistem Kerja Harian http://www.desainrumahsederhana.com/cara-menilai-hasil-kerja-pekerja-bangunan-sistem-kerja-harian/ Thu, 19 Jun 2014 02:48:38 +0000 http://www.desainrumahsederhana.com/?p=1668 pasang-pondasiMenilai hasil kerja pekerja bangunan sangat penting. Penilaian hasil kerja bisa kita lakukan dengan cara melihat kriteria sbb : kualitas, kerapian, target capaian kuantitas.

Kualitas : meliputi ketepatan dan kecermatan membuat adukan, sebab dalam hal ini banyak pekerja bangunan yang serampangan dalam membuat adukan, seperti kurang merata dalam membuat adukan, kurang memperhatikan perbandingan campuran semen dan pasir, kesalahan dalam membuat adukan sangat berpengaruh pada kualitas pasangan.

Kerapian pasangan : bisa dilihat jelas secara kasat mata antara pekerjaan yang rapi dengan yang asal-asalan

Target capaian hasil kerja : volume pekerjaan yang diselesaikan oleh tim pekerja dalam 1 hari kerja (8 jam OH)

Hasil kerja yang dicapai adalah hasil kerja tim. Jika tidak ada kerja sama yang baik antara tukang dan pekerja maka target hasil capaian tidak akan maksimal.

Apabila Anda sedang membangun rumah, cara menilai kerja tim pekerja bangunan bisa dengan cara sebagai berikut:

1. Pekerjaan Pasang Pondasi Batu kali adk 1pc : 5ps

  • Jumlah Pekerja = 1 tukang batu dan  2.5 pekerja
  • Hasil Kerja se hari = 1.67 m3 => Standar SNI —> Usahakan agar ditingkatkan
  • Hasil Kerja se hari = lebih dari 1.67 m3 => Bagus
  • Hasil Kerja se hari = urang  dari 1.67 m3 => Jelek —> sebaiknya diberhentikan

2. Pekerjaan Plesteran adk. 1pc:5ps tebal 20 mm

  • Jumlah Pekerja = 1 tukang batu dan 1 pekerja
  • Hasil Kerja se hari = 5 m2 => Standar SNI  —> Usahakan agar ditingkatkan
  • Hasil Kerja se hari = lebih dari 5 m2 => Bagus
  • Hasil Kerja se hari = kurang 5 m2 => Jelek —> sebaiknya diberhentikan

3. Pekerjaan Pasang Bata Merah Tebal 1/2 Bata, 1pc : 5ps

  • Jumlah Pekerja : 1 tukang batu dan  3 pekerja
  • Hasil Kerja se hari = 10 m2 => Standar SNI  —> Usahakan agar ditingkatkan
  • Hasil Kerja se hari = lebih dari  10 m2 => Bagus
  • Hasil Kerja se hari = kurang  10 m2 => Jelek  —> sebaiknya diberhentikan

4. Pekerjaan Lantai Ubin Keramik/Granito ukuran 40 x 40 cm atau 30 x 30 cm

  • Jumlah Pekerja : 1 tukang  batu dan 2 pekerja
  • Hasil Kerja se hari = 8.33 m2 => Standar SNI  —> Usahakan agar ditingkatkan
  • Hasil Kerja se hari = lebih dari 8.33 m2 => Bagus
  • Hasil Kerja se hari = kurang 8.33 m2 => Jelek —> sebaiknya diberhentikan

Itulah cara menilai hasil kerja pekerja bangunan yang pernah saya lakukan. Untuk menilai pekerja bangunan lainnya seperti tukang kayu, caranya menggunakan AHS pekerjaan kayu.

]]>
Menyewa Rumah http://www.desainrumahsederhana.com/menyewa-rumah/ Sat, 26 May 2012 01:28:48 +0000 http://www.desainrumahsederhana.com/?p=301 Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menyewa sebuah rumah

MENYEWA RUMAH menjadi salah satu pilihan bagi mereka yang ingin memiliki hunian sendiri, tetapi belum memiliki uang yang cukup untuk membelinya. Meski relatif mudah menemukan rumah untuk diisewa, ada beberapa hal yang patut dicermati agar Anda bisa merasakan kenyamanan yang optimal.

lingkungan rumah tinggal sederhanaHal pertama adalah memperhatikan Iingkungan rumah. Poin ini menjadi sangat penting demi kenyamanan Anda dan keluarga saat menempati rumah tersebut. Untuk itu, Anda sebaiknya jangan terburu-buru saat melakukan survei. Anda bisa berjalan ke lingkungan sekitar dan  berkomunikasi dengan warga yang telah terlebih dahulu tinggal disana.

Bila perlu, ajaklah si pemilik rumah untuk berkeliling. Lebih baik Anda melakukan kegiatan ini pada senja atau malam hari karena pada saat inilah sebagian besar waktu akan dihabiskan di rumah, perhatikan penerangan jalan dan kondisi di sekitar. Kemudian perhatikan lokasi rumah, apakah rawan banjir atau tidak.

Kaamanan juga menjadi hal yang harus diberi sorotan, tanyakan pada pemilik rumah atau warga sekitar tentang sistem keamanan yang berlaku di sana. Kondisi jalan masuk dan akses ke fasilitas-fasilitas umum, seperti rumah sakit, pasar, ataupun pusat perbelanjaan barangkali bisa menjadi nilai tambah. Begitu pula dengan ada atau tidaknya angkutan umum yang menjangkau daerah rumah yang akan disewa.

Jika akan membawa hewan peliharaan, sebaiknya Anda tanyakan pada pemilik rumah apakah diizinkan atau tidak. Dengan beberapa alasan tertentu misalnya takut mengotori tembok atau membuat takut warga sekitar ada pemilik rumah yang merasa keberatan jika ada orang yang membawa hewan peliharaan ke daiam rumah.

Hal lain yang harus dipertimbangkan adalah besarnya tempat parkir yang tersedia. Jangan sampai Anda harus memikirkan tempat lagi untuk memarkir mobil. Kendaraan yang diietakkan di dekat rumah tentu relatif jauh lebih aman bukan?

Jika Anda ingin sedikit melakukan perbaikan pada rumah agar lebih nyaman maka perhitungkan pula ongkosnya, kecuali jika sipemilik rumah yang hendak membayar samua ongkos tersebut. Perhatikan perbaikan mana saja yang Anda inginkan dan hitung biaya yang dibutuhkan agar budget bisa tetap terjaga.

Setelah itu, Anda tinggal membuat perjanjian kontrak dengan pemiliik rumah. Cermati setiap syarat yang diajukan, jangan ragu untuk bertanya atau menyatakan keberatan pada syarat yang dirasa mengganjal. Tanyakan pula fasilitas yang bisa didapat dengan uang sewa yang diajukan. [ASP][Kompas, 26/5/12]

]]>