1. Harga bahan bangunan menggunakan harga riil di toko material terdekat, bahkan harga material masih bisa nego. Sedangkan harga penawaran pemborong biasanya menggunakan harga standard Pemda sesuai harg material yang tercantum didalam Analisa harga Satuan – AHS SNI.
2. Dalam sistem kerja harian tidak ada keuntungan pemborong, tidak perlu ada kepala tukang, kita cukup menunjuk seorang pengawas lapangan berpengalaman sekaligus sebagai mandor. yang bersangutan harus menguasai lapangan, memahami dan bisa membaca gambar, berpengalaman mengatur orang kerja, tegas dan jujur.
3. Penggunaan bahan bahan bangunan bisa lebih hemat, efektif dan effisien, terutama untuk penggunaan bahan bangunan yang bisa digunakan berulang-ulang seperti papan bekisting, kita bisa menghemat sampai 50% dari total bahan bekisting.. mulai dai balok, kaso, papan cor, dan kayu lapis. Bahkan bahan-bahan tersebut bisa kita gunakan untuk pekerjaan lain seperti rangka plapond, rangka atap, atau pekerjaan lainnya. Sedangkan kalau dengan sistem kerja borongan bahan-bahan tersebut dianggap terbuang, dan anggaran bahan full masuk hitungan.
4. Kualitas pekerjaan bisa lebih baik, misalnya pada kualitas campuran adukan semen pasir sangat kecil terjadinya penyimpangan.. sebab tidak ada kepentingan lain. Penyimpangan kualitas dalam sistem kerja harian bisa kita atasi.. asalkan sistem pengadaan material dikelola sendiri, atau kalau tidak bisa kita tangani langsung, sebaiknya untuk sistem keuangan dan pengadaan dipegang oleh saudara kita. Mandor/pengawas lapang jangan diberi tugas urusan pengdaan material + keuangan + pembayaran tenaga kerja.

Cara pengadaan bahan bangunan sebenarnya sangat mudah dan tidak menyita waktu, kita bisa booking toko bahan bangunan terdekat, kita pesan by-phone sesuai permintaan pengawas lapang/mandor. Hindari pengawas/mandor lapang jangan sampai bisa akses ke toko material yang kita booking dengan alasan apapun. Tugas pengawas/mandor hanya urusan teknis lapang dan mengawasi kinerja para pekerja bangunan.

Itulah sekilas mengenai membangun dengan sistem kerja harian pasti lebih murah apabila dibandingkan dengan sistem kerja borongan. Disamping lebih murah, kualitas bangunan bisa terjamin dari berbagai penyimpangan. Itu semua bisa kita capai dengan catatan asalkan manajemen keuangan dan pengadaan bahan material dikelola oleh seseorang yang bisa kita percayai kejujurannya, dan pengawas lapang/mandor yang kita tugaskan amemiliki pengalaman cukup dalam pekerjaan membangun rumah, berpengalaman mengatur pekerja, serta memiliki kecakapan dalam memahami dan membaca hgambar teknis bangunan.

The post Membangun Rumah Dengan Sistem Kerja Harian Pasti Lebih Murah first appeared on Desain Rumah Sederhana.

Dalam posting kali ini saya akan mengulas sedikit mengenai cara menghitung bangunan rumah tinggal, dimana rumah tinggal merupakan kebutuhan pokok manusia yang tidak akan pernah berhenti selama ada manusia dilahirkan.

Yang memiliki keahlian dalam soal menghitung anggaran biaya bangunan tentunya orang-orang yang memiliki basic pengetahuan bangunan/sipil/arsitektur. Sebagian masyarakat kita yang memiliki dana berlebih, mereka ketika akan membangun sebuah rumah tinggal akan menggunakan jasa mereka untuk membuatkan dokumen perencanaan, yang terdiri dari gambar-gambar teknis sampai dengan pembuatan RAB. Dokumen perencanaan tersebut berguna sebagai pedoman pelaksanaan dan sebagai dasar untuk memilih para kontraktor pelaksana yang akan mengerjakan pembangunannya.

Perencanaan rumah tinggal mewah orang-orang kaya sudah pasti menggunakan jasa arsitek, dan pelaksanaannya menggunakan jasa kontraktor pelaksana konstruksi yang berpengalaman.

Kembali ke pokok bahasan mengenai menghitung anggaran biaya bangunan rumah tinggal, saya disini akan memberikan sedikit penjelasan mengenai hal tersebut terutama untuk rumah tinggal masyarakat biasa. Apakah perlu sebuah rumah tinggal biasa dibuatkan dokumen perencanaannya seperti rumah mewah? Sekecil atau sesederhana apapun, kita tetap memerlukan dokumen perencanaan seperti gambar dan RAB. Hanya barangkali untuk rumah sederhana dengan ukuran yang tidak begitu besar, kita tidak perlu menggunakan jasa arsitek.. dan pelaksanaannya juga tidak perlu menggunakan kontraktor.

Untuk rumah-rumah biasa, kita dapat membuat sendiri dokumen perencanaan yang sederhana.. mulai dari membuat gambar denah, bentuk rumah, bahan-bahan material yang akan digunakan. Gambar-gambar sederhana kita bisa buat sendiri menggunakan penggaris, yang penting lengkap ukuran-ukurannya. Contoh-contoh denah bisa kita dapatkan banyak di internet.

Dengan gambar yang kita buat sendiri, kita bisa menghitung sendiri volume pekerjaan mulai dari pekerjaan galian pondasi, pasangan pondasi, volume sloof, volume kolom beton, volume ring balok beton, volume lantai beton, luas lantai keramik, luas plapond, luas atap, luas dinding, luas daun pintu, luas daun jendela, volume kusen, panjang instalasi air, jumlah kloset, luas pasangan keramik dinding, luas bidang cat (dinding, plapond, pintu), dan seterusnya.

Setelah Anda mengetahui luas dan volume pekerjaan tersebut, maka Anda akan dapat menghitung kebutuhan biaya keseluruhan, serta Anda dapat mengetahui jumlah masing-masing material yang diperlukan untuk rumah Anda.

Lantas bagaiman cara menghitung biayanya? Nah, untuk menghitung anggaran biayanya ada 2 cara yaitu dengan cara manual dan cara menggunakan Software RAB. Kalau dengan cara manual, mungkin Anda akan merasa kesulitan sebab Anda harus menggunakan Analisa Harga Satuan Pekerjaan Konstruksi (AHS-SNI) dengan cara manual. AHS-SNI merupakan pedoman baku dari pemerintah (instansi terkait) untuk menghitung Anggaran biaya bangunan. Dengan cara manual tentunya Anda harus belajar cukup lama untuk dapat menggunakan AHS-SNI tersebut. Jadi bagi Anda yang awam bidang tersebut tentunya akan lebih cepat dan mudah dengan menggunakan alat bantu Software RAB. Karena dengan menggunakan Software RAB Anda cukup mengedit harga satuan material dan upah kerja,  input volume pekerjaan yang sudah Anda hitung seperti yang dibahas sebelumnya. Dengan hanya input volume pekerkjaan dan edit harga satuan, maka selanjutnya Software RAB akan memproses secara otomatis dengan menggunakan AHS-SNI yang sudah diotomatiskan, dan selesailah Rab Rumah Anda. Selanjutnya Anda akan mengetahui jumlah biaya bahan dan upah, serta rincian bahan material yang diperlukan. RAB Rumah dan tabel kebutuhan material tinggal Anda cetak menggunakan printer.

Dengan telah memiliki dokumen perencanaan di atas, gambar sederhana dan RAB rumah yang Anda buat sendiri menggunakan Software RAB, maka dapat dijadikan pedoman untuk pelaksanaan pembangunan rumah Anda yang pelaksanaannya bisa dengan sistem kerja borongan atau sistem kerja harian. Itulah sedikit tentang cara menghitung anggaran biaya bangunan rumah tinggal. Untuk mendapat Software RAb tersebut Anda dapat membelinya di www.softwarerab.com. Semoga informasi tersebut berguna bagi Anda yang akan merencanakan membangun rumah tinggal.

The post Menghitung Anggaran Biaya Bangunan Rumah Tinggal first appeared on Desain Rumah Sederhana.