Desain Rumah Sederhana

Info seputar dunia properti, gambar desain rumah, aksesoris, rab dan bahan bangunan

Cara Menentukan Harga Upah Borongan Membangun Rumah

biaya upah borongan bangunan rumahDalam pelaksanaan membangun rumah ada 2 cara. Yang pertama, dengan cara kerja harian, dan yang kedua dengan cara borongan. Cara borongan ada dua macam, yaitu borongan hanya upah kerja (Upah Borongan), dan borongan upah kerja + bahan material. Setiap orang punya pilihan sendiri dalam memilih cara pelaksanaan membangun tersebut sesuai selera dan kesukaan, serta waktu yang tersedia karena kesibukan di tempat kerja atau tempat bisnis. Misalnya dengan cara kerja harian, sebagian orang ada yang tidak suka dengan alasan takut dipermainkan, diperlambat, dsb.,  padahal sebenarnya tidak demikian, tergantung cara kita memenejnya.

Dalam tulisan ini saya akan membahas tentang borongan upah kerja atau Upah Borongan. Upah borongan artinya borongan hanya tenaganya saja, sedangkan bahan material tetap pemilik rumah yang mengadakannya. Pelaksanaan cara Upah Borongan ada dua cara, (1) cara bertahap, yaitu dengan memborongkan per pekerjaan, misalnya hanya pondasi saja, kemudian dilanjutkan hanya dinding saja, dan seterusnya.  (2) cara total (keseluruhan), mulai pekerjaan pondasi sampai finishing.

Selanjutnya saya hanya akan membahas cara Upah Borong Total (keseluruhan).  Yang biasa mengerjakan pelaksanaan membangun rumah dengan cara Upah Borongan adalah tukang bangunan yang sudah berpengalaman membangun rumah, dengan pengalaman tersebut sudah pintar menaksir biaya Upah Borongan berbagai type rumah, dengan tarif per m2 bangunan. Pada saat ini tukang Upah Borongan bangun rumah memasang harga  antara Rp. 700.000,- sampai dengan Rp. 1.200.000,- per m2 tergantung  jenis bahan yang akan digunakan dan tingkat kerumitan konstruksi rumah.

Nah, sekarang kalau Anda sebagai pemilik rumah yang akan membangun dengan cara Upah Borongan , misalkan si tukang borong setelah mempelajari gambar desain rumah yang Anda sodorkan, kemudian menawarkan harga misalnya Rp. 1.000.000′- per m2, maka berapa rupiah Anda akan menawarnya. Anda pasti bingung bukan? sebab Anda tidak tahu apa yang akan dijadikan dasar untuk menawar.

Sehubungan dengan hal tersebut Anda semestinya harus mengetahui cara menentukan Upah Borongan untuk membangun rumah Anda sesuai desain rumah yang telah Anda buat. Caranya Anda harus mengetahui rincian biaya kebutuhan bahan material dan biaya total membangun.



Sebagai contoh: luas rumah Anda = 100 m2, dengan gambar desain rumah minimalis 1 lantai. Setelah RAB-nya dihitung, total biayanya = Rp 300.000.000,-, sedangkan biaya keperluan bahan material yang terlihat pada tabel rincian kebutuhan material misalnya Rp. 225.000.000,-. Maka biaya upah mengerjakan bangunan = Rp. 75.000.000,-. Jadi, biaya Upah Borongan = Rp.75.000.000,- dibagi 100 m2 = Rp. 750.000,- per m2.

Nah, sekarang Anda sudah tahu cara menghitungnya bukan? Jadi, hanya Rp. 750.000,- per m2. Kalau Tukang Borong menawarkan harga = Rp. 1.000.000, setelah Anda tahu dasarnya berarti penawarannya terlalu mahal, padahal Rp. 750.000,-  sebenarnya itu sudah dilebihkan untuk keuntungan kontraktor, sekitar  10% – 15%. Untuk kasus di atas, maka Anda harus menawar antara Rp. 600.000,- sd. Rp. 650.000,-per m2.

Tapi bagaimana cara membuat RAB-nya? Ada beberapa cara membuat RAB, yaitu dengan meminta bantuan seorang arsitek, teman kerja yang bisa, atau saudara yang memiliki pengetahuan sesuai bidangnya. Kalau Anda kesulitan, maka Anda juga bisa membuatnya sendiri.. asalkan Anda bisa mengoperasikan MS-ECXEL, yaitu dengan membuat RAB rumah secara otomatis menggunakan aplikasi excel, yang oleh pembuatnya diberi nama “Software RAB Rumah Sederhana“. Coba saja lihat informasinya di www.softwarerab.com. Output Software RAB adalah (1) Tabel RAB Rumah (rincian pekerjaan)+total biaya membangun, (2) Tabel Rincian Kebutuhan Material Bangunan + harganya. Semoga membantu!

Updated: 27 September 2014 — 7:35 am
Desain Rumah Sederhana © 2015 - Contact - Privacy - Disclaimer - Sitemap Frontier Theme